Saya mulai memutuskan berhijab sejak tahun 2004. Dalam kurun
waktu tersebut, setelah melihat beberapa foto diri, ternyata gaya berhijab saya
cukup dinamis; terdapat beberapa perubahan dari waktu ke waktu. Meski demikian,
poin syar’i-nya tetap saya
pertahankan. Setelah saya renungkan, ternyata, gaya berhijab saya sangat
dipengaruhi oleh tafsir yang saya yakini terhadap hijab itu sendiri. Dan tafsir
tersebut selalu berkembang secara bertahap.
Definisi hijab yang saya yakini saat ini yaitu, hijab
merupakan pakaian longgar yang menutupi tubuh dari kepala hingga kaki. Longgar
di sini artinya tidak membentuk tubuh, tidak transparan, dan semua anggota
tubuh tertutup kecuali wajah dan telapak tangan. Sementara, untuk warna dan
mode hijab saya sangat fleksibel sebab saya meyakini tidak ada aturan untuk warna
dan mode.
Pertama kali memakai hijab di tahun 2004 itu, untuk
sehari-hari, saya memakai kerudung polos dengan panjang menutupi dada, blus yang
panjangnya hingga di bawah pinggul, serta celana jeans. Sesekali saya juga
memakai gamis. Saat itu saya belum terlalu mahir memakai kerudung sehingga gaya
kerudung saya sangat simpel dan cenderung itu-itu saja. Untuk dalaman kerudung,
saya memakai ciput topi. Untuk jilbabnya, setelah saya satukan kedua sisi
dengan jarum di bawah dagu, sisa jilbab disebelah kiri saya tarik dan rekatkan
di bahu kanan, dan sisa jilbab di sebelah kanan saya tarik dan rekatkan di bahu
kiri, lalu saya beri bros.
Beberapa bulan kemudian, masih di tahun 2004, saya mula
coba-coba memakai rok panjang. Sebab bagi saya, meski saya lebih suka memakai
celana panjang, namun jika harus longgar, saya lebih memilih memakai rok panjang
ketimbang celana panjang longgar. Selanjutnya, setelah koleksi jilbab saya
lumayan banyak, saya mulai memadu-madankan antara warna dan corak dari baju dan
kerudung. Gaya berkerudung saya masih tetap sama namun sudah lebih variatif
pada bagian tertentu. Ujung jilbab yang biasanya saya rekatkan di bahu kanan dan
saya beri bros, kadang saya tarik hingga di bawah telinga, baru saya beri bros.
Kadang juga saya lilit-lilitkan di leher.
Ternyata, gaya berkerudung makin lama makin berkembang. Saya
ingat, di tahun 2006, gaya kerudung instan (kerudung langsung pakai dengan
bermacam mode) dari merk tertentu sedang trend.
Saya pun sempat mengikuti trend itu,
tetapi hanya sesaat, sebab ternyata saya lebih menyukai gaya kerudung hasil
kreasi sendiri ketimbang kerudung instan. Kemudian, terinspirasi dari gaya
kerudung seorang teman, saya pun mengubah gaya berkerudung saya dengan gambaran
kira-kira seperti ini, setelah kedua sisi kerudung saya satukan dengan jarum di
bawah dagu, ujung jilbabsegitiga di bagian punggung saya tarik ke depan, lalu,
ujung yang jilbab yang tadinya berada di depan saya tarik hingga ke atas,
melewati kepala, dan berakhir di bawah
telinga, lalu saya beri bros.
Pada tahun-tahun berikutnya, semakin saya terbiasa memakai
kerudung, semakin banyak pula kreasi kerudung yang saya lakukan, seiring juga
dengan semakin banyaknya gaya berkerudung bermunculan. Saya pun tidak menabukan
diri untuk mengikuti gaya-gaya baru
dalam kerudung yang sedang berlangsung. Hanya saja, saya sesuaikan lagi dengan wajah,
karakter, dan prinsip syar’i yang
saya yakini. Seperti saat ini misalnya, di mana gaya berkerudung dengan pasmina
dan ciput ninja sedang marak, saya juga menambah koleksi jilbab saya dengan
ciput ninja dan beberapa pasmina.
Namun, meski saya mengikuti gaya kerudung yang sedang marak,
saya tetap menghindari gaya yang menghendaki saya harus memakai berhelai-helai
kerudung dan ciput. Prinsip saya, sehelai ciput ninja dan sehelai kerudung,
cukup. Sebab bagaimana pun, jika saya sedang
berada di luar rumah dalam waktu yang lama, saya harus membongkar pasang
beberapa kali ketika akan shalat.
Untuk pakaian, biasanya saya suka memakai yang berjenis dua
lapis, semisal, blus lengan panjang dengan overall selutut, atau blus dengan
jaket/ blazer semi formal. Bawahannya, rok dengan aneka mode, corak, dan warna.
Dalam berhijab, saya berprinsip tidak perlu mahal. Yang
penting adalah hijab gaya tanpa banyak biayahijab gaya tanpa banyak biaya.