Kamis, 21 Maret 2013
Bumi Khatulistiwa
Kabut memancar
dari permadani hijau
sebagian hitam terbakar
seperti jejakjejak rokok
yang melubangi kertas
memudarkan warna langit
bumi khatulistiwa
hingga pesawat
urung menepati janji
Riwayatku kembali bermula
selembar kanvas, kuas,
dan cat minyak
tanpa detail imajinasi
kembali merambah ranah
yang bukan tanah
kelahiranku
Di sini, kujumpai
rumahrumah bebas
menghirup udara
tanahtanah belum pernah
mencumbu beton
jalan raya melenggang
bak ratu kecantikan. Belahan bumi
yang lugu
Riwayatku singgah
dari kota ke kota
mencerap musim dan cuaca
menyelinap dalam denyut kehidupan
yang membentang
menyangga tahuntahun ranggas
tahuntahun yang mengukuhkan
sulursulur Kapuas
sebagai raja
yang membelah rawa
:tanah yang enggan
memeluk air
Di sini riwayatku singgah
riwayatku adalah
perlintasan takkunjung padam
untuk mengeja diri
Ananda Putri Bumi | Pontianak, 14 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar